Laman NU ANYAR

Rabu, 30 Juni 2010

misteri meriam yg tertancap


sebuah misteri yang belum terpecahkan , ada meriam tegak tak pernah bisa dicabut manusia walau pakai alat berat sekali pun
Diposkan oleh Sudino Dinoe di Rabu, Juni 30, 2010
Sebuah meriam tegak warisan sejarah masa lampau yang terletak di kota dabo singkep ini , menyimpan misteri yang belum bisa di tolerir akal sehat manusia , karena dari dulu sampai sekarang meriam tegak ini tidak pernah bisa dicabut oleh manusia (pemerintah daerah juga ) walau telah mengerahkan alat berat sekali pun tapi dia tidak bisa tercabut .

Menurut kepala desa batu berdaun, tempat dimana meriam tegak itu berada , bahwa “ waktu itu kalau tidak salah meriam tegak itu akan di pindahkan lokasinya ke kantor camat singkep, upaya pemindahan dengan menggunakan alat berat eskavator tersebut gagal tanpa sebab pasti, alat berat itu macet berkali-kali , bahkan ketika dipaksakan juga bagian tangan eskavator itu bengkok ketika berusaha untuk membongkar meriam tegak tersebut. Sehingga usaha pemindahan itu gagal dan kalau tidak salah udah hampir dua kali dilakukan. “ kata sukardi , selasa 29-6-2010.(koran lokal sm)

Mengenai asal atau sejarah meriam tegak itu, sampai saat ini belum ada kepastian atau catatan tertulis, namun ada sumber dari orang tua terdahulu, bahwa meriam itu di tanam oleh keturunan raja bernama ncek walek. Namun untuk menjaga benda langka tersebut pemkab lingga menganggarkan anggaran untuk melestarikannya dengan membuat teralis dan dipasang paping blog agar terlihat cantik dan terjaga.

misteri orang tibet bertahan di pegunungan himalaya


Rahasia Orang Tibet Tahan di Udara Rendah Oksigen


Epoch Times Selasa, 29 Juni 2010

Sebuah studi baru menunjukkan adanya perubahan genetika yang memungkinkan orang-orang Tibet bertahan pada ketinggian (kadar oksigen rendah), di mana orang lain akan merasa pusing/jatuh sakit.
Dalam edisi online Preceedings of the National Academy of Sciences, sebuah tim internasional telah mengindentifikasi sebuah gen yang memungkinkan orang-orang Tibet bisa hidup dan bekerja di daratan yang berketinggian lebih dari dua mil di atas permukaan laut tanpa terkena penyakit akibat ketinggian.
Sebuah studi sebelumnya yang dipublikasikan pada 13 Mei 2010 di Majalah Science melaporkan bahwa Orang-orang Tibet secara genetika telah beradaptasi pada ketinggian yang ekstrim. Sekarang, kurang dari satu bulan yang lalu, studi yang kedua dari para ilmuan Tiongkok, Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat telah menemukan dengan tepat satu posisi tertentu dalam genom manusia; yaitu suatu varian genetika yang berkaitan dengan hemoglobin yang rendah pada darah- yang membantu menjelaskan bagaimana orang-orang Tibet mengatasi keadaan rendah oksigen.
Studi itu menunjukkan titik terang pada bagaimana orang-orang Tibet, yang hidup pada ketinggian yang ekstrim selama lebih dari 10.000 tahun, telah berevolusi sehingga berbeda dengan nenek moyang meraka yang tinggal di dataran rendah.
Tekanan udara yang lebih rendah pada dataran tinggi berarti molekul oksigen lebih sedikit untuk setiap udara yang diserap. “Ketinggian berpengaruh pada pikiran Anda, pernafasan Anda, dan kemampuan Anda untuk tidur. Tetapi Orang-orang asli yang tinggal pada ketinggian yang ekstrim tidak mempunyai masalah ini,” Kata co-author Cynthia Beall dari Case Western Reserve University. “Mereka mampu hidup pada kehidupan yang sehat, dan mereka menjalani secara sempurna dan nyaman,” Kata Beall.
Orang-orang yang tinggal dan bepergian ke dataran tinggi yang ekstrim merespon berkurangnya kadar oksigen dengan membuat lebih banyak hemoglobin yang merupakan komponen pembawa oksigen dalam darah manusia. “Itulah mengapa para atlit berlatih pada dataran tinggi. Mereka meningkatkan kapasitas komponen pembawa darah mereka,” kata Beall.
Tetapi terlalu banyak hemoglobin dapat menjadi sesuatu yang buruk. Hemoglobin yang berlebihan adalah pertanda dari penyakit pegunungan yang kronis, sebuah reaksi yang berlebihan pada ketinggian yang dicirikan dengan pekat dan kentalnya darah. Orang-orang Tibet menjaga kondisi rendahnya hemoglobinnya yang merupakan suatu upaya untuk menjaga agar tidak begitu rentan terhadap penyakit seperti penduduk non Tibet.
“Orang-orang Tibet bisa hidup setinggi 13.000 kaki tanpa meningkatnya konsentrasi hemoglobin seperti yang kita lihat pada orang-orang lain,” kata Beall.
Untuk menunjukkan secara tepat varian-varian genetika yang mengarisbawahi tingkat hemoglobin yang relatif rendah dari Orang-orang Tibet, para peneliti mengumpulkan sampel-sampel darah dari hampir dua ratus orang-orang kampung di Tibet yang hidup di daerah tinggi di Himalaya. Ketika para peneliti membandingkan DNA orang-orang Tibet dengan orang-orang yang hidup di dataran rendah di Tiangkok, hasil penelitian mereka menunjukkan dengan akurat ternyata DNA mereka tidak sama- yaitu sebuah gen pada kromosum 2 yang disebut EPAS1, yang terkadung dalam produksi sel darah merah dan konsentrasi hemoglobin dalam darah.
Bekerja secara terpisah, para peneliti dari studi yang pertama menetapkan temuan mereka secara bersama-sama pada pertemuan Maret 2009 pada National Evolutianary Synthesis Center di Durham, NC. “Beberapa orang dari kita telah meneliti pada keseluruhan DNA orang-orang Tibet. Yang lainnya telah melihat pada sekelompok kecil dari gen. Ketika kita saling berbagi temuan tiba-tiba kita menyadari bahwa kedua studi tersebut menghasilkan hasil yang sama yaitu EPAS1,” kata Robbin, pengagas pertemuan dengan Beall.
Sementara seluruh manusia mempunyai gen EPAS1, orang-orang Tibet mempunyai versi gen yang spesial. Melalui proses evolusi yang panjang, individu-individu yang mewarisi jenis gen ini mampu bertahan dan menurunkannya pada anak-anak mereka, sehingga jenis gen spesial ini menjadi sesuatu yang sudah lumrah di seluruh penduduk.
“Inilah tempat gen manusia pertama yang merupakan bukti nyata tentang adanya seleksi genetika di Tibet,” kata co-author Peter Robbins dari Oxford University.
Para peneliti masih mencoba memahami bagaimana orang-orang Tibet mendapatkan oksigen yang cukup pada jaringan tubuhnya walaupun pada kadar oksigen yang rendah dalam udara dan aliran darah. Sampai kemudian, petunjuk-petunjuk genetika yang tebuka lebih luas nampaknya menjadi akhir dari kisah ini. “Mungkin ada lebih banyak tanda-tanda yang bisa dikenali dan dijelaskan,” kata co-author Gianpiero Cavalleri dari Royal Collage of Surgeon di Irlandia.
Bagi mereka yang hidup dekat dengan ketinggian permukan laut, temuan-temuan itu mungkin suatu hari akan membantu memprediksikan siapa yang berada pada resiko yang tertinggi terkena sakit akibat ketinggian. “Sekali kita menemukan versi-versi ini, pengujian-pengujian bisa dikembangkan untuk menjelaskan bahwa seorang individu peka terhadap rendahnya kadar oksigen,” kata co-author Changqing Zeng dari Beijing Institute of Genemics.
“Beberap pasien, tua dan muda, dipengaruhi oleh tingkat rendahnya kadar oksigen dalam darah mereka- barangkali karena penyakit paru-paru, atau ada masalah dalam jantung. Beberapa orang bisa mengatasi lebih baik dari yang lain,” kata co-author Hugh Montgomery, dari University College London. “Studi-studi seperti ini adalah titik awal yang membantu kita memahami ”kenapa” dan mengembangkan pengobatan baru.”(Erabaru/Isw)
Catatan : Cerita ini diadaptasi dari sebuah News release yang diterbitkan oleh The National Evolutionary Synthesis Center. (NEScent)

Siapa Hewan Tercerdas Menurut Al-Quran dan Sains?

Burung umumnya tidak dianggap hewan cerdas, sampai-sampai seseorang untuk merendahkan orang lain menyebutnya dengan "Otak Burung". Tetapi suatu hari, saya (Sahar El-Nadi) membaca sebuah ayat dari Quran yang melibatkan burung mengajar manusia awal sebuah praktek yang penting, yang membuat saya berhenti dan berpikir tentang makna dari ayat dan kualitas dari burung tertentu, membawa saya ke pengalaman belajar yang menarik. Berikut adalah ayat yang merupakan bagian dari kisah anak-anak Adam, Habil dan Qabil.

"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor gagak menggali-gali bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil:'Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?' Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal." (Al Maidah : 30-31)

Ini memberi saya petunjuk agar melihat lebih dekat dan mempelajarinya lebih dalam dan menggali sumur pengetahuan yang belum tergali. Jadi saya menganggap hal ini terkait dengan burung gagak karena ayat ini jelas menunjuk burung ini sebagai mentor bagi manusia, dan jelas menunjukkan bahwa manusia serasa "direndahkan" oleh solusi yang ditemukan oleh gagak untuk beberapa masalah kritis mereka.

Akibatnya, saya bertanya-tanya: Siapakah hewan yang paling cerdas setelah manusia? Seperti banyak orang, saya teringat pada lumba-lumba untuk kehormatan itu, tapi setelah pencarian online yang sangat menyenangkan, saya dapati sebuah kejutan besar.

Penelitian terbaru menunjukkan kandidat tak terduga dari kategori hewan tercerdas adalah Gagak. Tidak terduga karena pertimbangan terhadap banyaknya budaya yang melekatkan Gagak sebagai pertanda nasib buruk dan kematian (mungkin karena peran tenangnya penguburan dalam cerita di atas?), yang ternyata hewan ini justru hewan super cerdas!

Majalah American Scientific mempublikasikan hasil penelitian para ilmuwan, Bernd Heinrich dan Thomas Bugnyar - Vermont University, Kanada dan St Andrews University, Skotlandia - yang menunjukkan kemampuan mental yang luar biasa dari gagak. "Burung ini menggunakan logika untuk memecahkan masalah dan beberapa kemampuan mereka bahkan melampaui dari kera besar," kata mereka.

Dalam percobaan ini, gagak diberi tugas yang sangat kompleks yang mereka belum pernah dapati sebelumnya dan naluri mereka tidak diprogram untuk melakukannya secara alami, namun mereka selalu berhasil mencari kreatifitas dan solusi logis untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Yang lebih mengejutkan lagi, mereka melakukannya dengan benar pertama kali, setiap kali, tanpa proses trial and error apapun!

Percobaan menunjukkan bahwa gagak mampu untuk menguji setiap kemungkinan yang ada dalam pikiran mereka dalam waktu singkat, pilih solusi yang paling efektif, dan menerapkannya dengan benar saat pertama kali mereka mencobanya, sungguh makhluk paling cerdas, tidak ada yang bisa menandinginya.

Beberapa percobaan menunjukkan bahwa burung gagak yang licik bisa membuat binatang lain bekerja untuk mereka, membuat hewan lain mencarikan makanan untuk mereka atau minimalnya mempermudah mereka.

Pada percobaan pertama, Gagak sukses mengambil makanan didalam tabung dengan menggunakan semacam kawat seperti kail.

Dalam percobaan lain, di mana makanan mengapung diatas air dalam tabung panjang, langkah pertama yang dilakukan gagak adalah menjatuhkan kerikil kecil dalam tabung yang diperlukan untuk meningkatkan ketinggian air yang cukup bagi paruhnya untuk mencapai makanan.

Melihat video dari percobaan di atas, saya memutuskan untuk mencoba eksperimen kecil pada manusia: saya memainkan video di mana gagak yang menggunakan batu kerikil kepada sejumlah orang dari usia yang berbeda kemudian bertanya kepada mereka apa yang akan mereka lakukan jika mereka berada di tempatnya? jawaban dengan suara bulat "Air ditumpahkan, dan ambil makanan" Ketika mereka melihat bahwa Gagak tidak mengambil makanan dengan cara menumpahkan air, mereka pun terkagum namun disertai pula dengan sikap merendahkan (persis seperti anak Adam dalam ayat Al-Quran) tetapi memastikan bahwa mendapat makanan tanpa mengganggu atau merusak lingkungan di mana menemukannya, sebuah pelajaran berharga bahwa manusia perlu belajar banyak ..

Video lain yang luar biasa menunjukkan gagak di Jepang yang tertangkap kamera CCTV. Pertama, mereka belajar untuk membuang kulit kacang yang keras-yang terlalu sulit bagi mereka membukanya. Mereka melemparkannya dari pohon-pohon tinggi ke jalan untuk memecahkannya dan kemudian mereka makan, kemudian mereka mengembangkan proses tersebut dengan melemparkannya di jalur mobil dan membiarkannya terlindas mobil, dan untuk menghindari risiko tertabrak ketika mereka mendapatkan lalu lintas yang padat, Mereka memperbaiki teknik mereka bahkan lebih, belajar menunggu lampu lalu lintas berubah merah, lalu bergerak untuk mengambil makanan mereka kembali,dan pergi dengan aman begitu lampu berubah.

Gagak juga mampu bekerja sama untuk menjebak dan membunuh mangsa: dua dari gagak akan terbang ke tanah untuk memblokir rute melarikan diri, sementara yang lain menyerang mangsa. Perilaku ini menunjukkan bahwa mereka saling mengerti satu sama lain dan apa yang ada pada benak si mangsa. Gagak bahkan akan bekerjasama untuk memecahkan masalah yang ditetapkan untuk mereka selama eksperimen, dan akan mengenali diri mereka sendiri ketika mereka melihat ke dalam cermin.

Bukti lain kecerdasan yang tinggi dari Gagak adalah bahwa mereka bisa beradaptasi dengan daerah yang sangat berbeda, dari padang pasir ke pegunungan. Mereka belajar untuk menemukan makanan bahkan dalam kondisi paling keras, dan mereka tahu bagaimana dan kapan harus menggunakan hewan lain untuk membantu mereka mendapatkan makanan yang mereka tidak bisa mendapatkannya sendiri. "Gagak adalah kognitif sama dengan seorang anak dua tahun," kata ahli biologi Thomas Bugnyar.

Gagak adalah spesies yang sangat sosial dan hidup dalam kelompok keluarga besar, namun beberapa perkelahian mereka dalam sebuah keluarga biasanya tidak lama dan hanya terjadi dengan beberapa patukan saja, mereka hanya akan bertempur sampai mati dengan musuh yang membahayakan keluarga mereka. Bandingkan dengan perilaku anak Adam yang membunuh saudaranya sendiri!

Ketika para peneliti melihat gagak lulus dari ujian yang sulit, para peneliti bertanya-tanya apa tujuan semua kepandaian ini berfungsi, karena burung lain menjalani hidup dengan baik walaupun dengan intelijen jauh lebih sedikit?

Yah, mungkin gagak memiliki tujuan yang lebih tinggi di alam daripada kehidupan burung yang sederhana?

Quran membuka pintu besar untuk pembelajaran dengan menunjukkan gagak sebagai mentor untuk manusia. Gagak tampaknya menjadi guru yang baik dalam berpikir logis, pemecahan masalah secara kreatif, kerja tim, perencanaan strategis, dan manajemen sumber daya yang efektif - dengan tetap menunjukkan rasa hormat terhadap lingkungan. Jadi, mungkin ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk belajar dari makhluk-makhluk cerdas, seperti yang kita lihat, kita membutuhkan kekuatan berpikir mereka untuk membawa kita kembali ke tujuan utama kita sebagai khalifah di Bumi.

Selasa, 29 Juni 2010

pelajaran dari gaza

Pelajaran dari Jalur Gaza

Petaka yang sedang menimpa umat Islam secara umum, dan yang sedang diderita oleh saudara-saudara kita di Jalur Gaza adalah menuntut kita untuk berpikir serius nan tulus. Kita mencari sumber permasalahan, kelemahan dan kekalahan, lalu kita membenahinya, satu demi satu.
Betapa tidak, jumlah umat Islam pada zaman ini telah mencapai seperlima dari penduduk dunia. Akan tetapi mengapa di berbagai belahan dunia, umat Islam senantiasa tertindas, terampas hak-haknya? Bukankah Allah ta’ala telah berjanji akan melimpahkan kejayaan, kemakmuran, dan kedamaian kepada mereka?
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka sebagai penguasa, dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah di ridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” (QS. An Nur: 55)
Mengapa sekarang ini, umat Islam di seluruh belahan bumi tidak mampu berbuat apa-apa untuk menghentikan kebengisan dan kekejaman zionis terhadap saudara kita di Jalur Gaza? Mengapa umat Islam saat ini hanya bisa berteriak, mengutuk? Bahkan karena merasa putus asa, mereka malah ikut menambah derita dengan demonstrasi yang mereka adakan? Jalan-jalan menjadi macet, berbagai sarana umum menjadi rusak. Tidak cukup sampai di situ, demonstrasi mereka semakin menambah lemah pemerintahan mereka sendiri. Pemerintah-pemerintahan negeri Islam saat ini menjadi disibukkan dengan kegiatan meredam berbagai aksi demonstrasi masyarakatnya.
Tidakkah ini semua menggugah hati nurani kita untuk berpikir dan mencari akar permasalahan?! Akankah hingga saat ini, kita hanya mampu menyalahkan musuh, dan mencari bukti tentang adanya permusuhan dan kekejaman mereka?!. Kapankah kita dapat mempercayai kabar Allah ta’ala bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah tenteram menyaksikan umat Islam hidup di dunia?
مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ
“Orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrikin tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu.” (QS. Al Baqarah: 105)
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin berkata: “Andai orang-orang kafir, dari kalangan Yahudi, Nasrani dan kaum musyrikin mampu untuk menghalangi turunnya hujan dari umat Islam, niscaya akan mereka lakukan. Itu karena mereka tidak senang bila kita mendapatkan kebaikan, walau hanya sedikit. Andai mereka mampu menghalangi kita dari memperoleh ilmu yang bermanfaat, niscaya pasti mereka melakukannya. Perangai buruk ini bukan hanya ada ahlul kitab dan kaum musyrikin yang hidup semasa dengan Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam saja, akan perangai ini senantiasa ada pada mereka di sepanjang zaman. Oleh karena itu pada ayat ini Allah ta’ala mengungkapkan fakta ini dengan fi’il mudhari’ (ما يود ) yang berartikan bahwa perangai ini bersifat “terus menerus.”
Pada ayat lain Allah berfirman:
وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu, hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS. Al Baqarah 120)
Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengajak saudara-saudaraku untuk bersama-sama mencari akar permasalahan yang sedang kita hadapi:
Permasalahan Pertama: Lalai Akan Kehidupan Akhirat
Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam menggambarkan fakta yang sedang kita alami ini kepada para sahabatnya:
(يوشك الأمم أن تداعى عليكم كما تداعى الأكلة إلى قصعتها ، فقال قائل: و من قلة نحن يومئذ ؟ قال: بل أنتم يومئذ كثير و لكنكم غثاء كغثاء السيل و لينزعن الله من صدور عدوكم المهابة منكم و ليقذفن الله في قلوبكم الوهن ، فقال قائل: يا رسول الله و ما الوهن ؟ قال حب الدنيا و كراهية الموت ). روا أحمد وأبو داود وغيرهما.
“Tidak lama lagi umat-umat lain akan saling menyeru untuk menggerogoti kalian bak para penyantap makanan saling menyeru sesama mereka untuk menyantap hidangannya.” Salah seorang sahabat bertanya: Apakah dikarenakan kita berjumlah sedikit kala itu? Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam menjawab: Bahkan kalian kala itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian buih bak buih air bah. Allah sungguh akan menyirnakan rasa segan terhadap kalian dari jiwa musuh-musuhmu, dan Ia akan menimpakan penyakit “al wahanu” pada jiwa kalian. Salah seorang sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan penyakit “al wahanu”? Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam menjawab: “Cinta kepada kehidupan dunia dan benci terhadap kematian.” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan lain-lain)
Pada hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
(إذا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ الله عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لَا يَنْزِعُهُ حتى تَرْجِعُوا إلى دِينِكُمْ.) رواه أحمد وأبو داود والبيهقي وصححه الألباني
“Bila kalian telah berjual beli dengan cara ‘Inah, membuntuti ekor sapi, merasa puas dengan hasil pertanian, dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan kepada kalian kehinaan yang tidak pernah Ia angkat hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Baihaqy dan dishohihkan oleh Al Albani)
Gambaran transaksi ‘inah adalah: A menjual barang dagangan, misalnya, seekor sapi, kepada B yang sedang membutuhkan uang, seharga Rp 2.000.000,- dengan pembayaran di hutang selama 5 bulan. Setelah transaksi jual beli ini selesai, dan sapi telah berpindah tangan kepada pembeli, yaitu B, pada gilirannya B menjual kembali sapi tersebut kepada A seharga Rp. 1.500.000,- dengan pembayaran kontan. Sehingga pada gambaran transaksi ini, A berhasil mendapatkan kembali sapinya, dan mendapatkan bunga/riba sebesar Rp. 500.000,- atas piutangnya.
Inilah akar permasalahan pertama, kita terlalu disibukkan dengan urusan dunia sehingga lalai dengan urusan akhirat kita. Untuk sedikit membuktikan akan penyakit ganas yang sedang menggerogoti kita ini, saya mengajak saudara-saudaraku seiman untuk bersama-sama menjawab pertanyaan berikut:
1. Setiap kali adzan dikumandangkan, berapakah jumlah orang yang menghentikan kegiatannya dan mendirikan shalat berjama’ah di masjid?
2. Berapakah jumlah penonton konser suatu klub musik dan pertandingan sepak bola?
3. Berapakah wanita yang berjilbab dengan baik dan benar?
4. Pernahkah kita memikirkan bagaimana dan dengan apa kita memperjuangkan kemajuan dan kejayaan umat Islam?
5. Berapa banyak jumlah bar, pabrik rokok, tempat “remang-remang” di negeri Islam?
6. Pernahkah kita tatkala sedang menyendiri lalu memanjatkan doa kepada Allah untuk saudara-saudara kita seiman dan seakidah?
Tidak heran bila salah seorang ahli ibadah mendengar berbagai pemberitaan tentang kebengisan kaum Zionis di Jalur Gaza, berkata:
أي نصر يرجى لأمة عند صلاة الفجر نائمون وعند صلاة العصر لاعبون وعند صلاة العشاء أمام المسلسلات ساهرون.
“Kemenangan bagaimanakah, yang kita harapkan akan terwujud bagi umat yang bila shalat subuh tiba, larut dalam tidur nyenyak, bila shalat ashar tiba, sedang hanyut dalam permainan, dan bila shalat ‘Isya’ tiba, asyik menonton sinetron.”
Singkat kata, umat islam saat ini belum memenuhi persyaratan Allah ta’ala, karenanya Allah ta’ala belum memenuhi janji-Nya pada ayat di atas:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka sebagai penguasa, dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” (QS. An Nur: 55)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Karena para sahabat -semoga Allah meridhoi mereka- sepeninggal Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam adalah orang paling banyak menegakkan perintah-perintah Allah, dan paling taat kepada Allah azza wa Jalla, maka pertolongan yang mereka dapatkan sesuai dengan amalan mereka. Mereka menegakkan kalimat Allah di belahan bumi bagian timur dan barat, maka Allah benar-benar meneguhkan mereka. Sehingga mereka berhasil menguasai umat manusia dan berbagai negeri. Dan tatkala umat Islam sepeninggal mereka melakukan kekurangan dalam sebagian syari’at, maka kejayaan mereka berkurang selaras dengan amalan mereka.”
Permasalahan Kedua: Terperdaya Oleh Kemajuan Musuh
Tidak kita pungkiri bahwa musuh-musuh umat Islam berhasil mencapai kemajuan dalam hal materi, ilmu pengetahuan dan persenjataan. Sebagaimana, kita juga mengakui bahwa saat ini umat Islam dalam keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan. Begitu jauhnya keterbelakangan umat Islam, sampai-sampai jarum jahitpun harus didatangkan dari negeri kafir.
Fenomena ini menjadikan banyak dari kita ditimpa down mental, sehingga kita berusaha mengais kemuliaan dengan membeo dan bahkan “mengabdi” kepada mereka. Berbagai lapisan masyarakat Islam menyerukan agar kita meneladani berbagai peradaban barat. Kita senantiasa siap untuk mengorbankan berbagai prinsip dan akidah kita demi mengais apa yang disebut dengan kemajuan dan tekhnologi. Kita beranggapan bahwa kejayaan pasti tercapai bila kita meniru mereka.
Tidak hanya berhenti pada meniru, bahkan pada saat-saat ditimpa musibah dan petaka seperti sekarang ini, umat Islam mengemis pertolongan dan pembelaan kepada mereka.
Kita lalai bahwa kejayaan, kemuliaan hidup dan pertolongan hanya dapat terwujud dengan iman dan ibadah kepada Allah ta’ala:
الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ العِزَّةَ لِلّهِ جَمِيعًا
“Orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai teman penolong (pembela) dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Apakah mereka mencari kemuliaan di sisi orang-orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kemuliaan itu hanyalah kepunyaan Allah.” (QS. An Nisa 139)
Tidakkah umat Islam merenungkan pesan Khalifah Umar bin Al Khatthab radhiyallahu ‘anhu tatkala datang ke Baitul Maqdis untuk menerima langsung kunci pintu Baitul Maqdis dari para pendeta ?
Setiba Khalifah Umar bin Al Khatthab radhiyallahu ‘anhu di Palestina, beliau segera menuju ke Baitul Maqdis. Di tengah perjalanan, beliau melewati suatu parit. Tanpa pikir panjang, beliau segera menuntun untanya dan melepas kedua terompahnya lalu meletakkan keduanya di bahu beliau. Menyaksikan pemandangan yang demikian ini, sahabat Abu Ubaidah Al Jarrah berkomentar: Wahai Amirul Mukminin, Engkau melakukan hal ini, melepas kedua terompahmu, lalu meletakkan keduanya di atas bahumu, serta menyeberangi parit sambil menuntun unta. Sungguh aku mengkhawatirkan bila saat ini ada penduduk setempat yang menyaksikanmu. Mendengar ucapan ini, Khalifah Umar bin Al Khatthab menjadi tersentak dan berkata: Aduh! Andai yang berkata demikian adalah selain engkau, niscaya aku akan menghukumnya. Lalu beliau berkata:
إنا كنا أذل قوم فأعزنا الله بالإسلام فمهما نطلب العز بغير ما أعزنا الله به أذلنا الله . رواه الحاكم
“Sesungguhnya dahulu, kita adalah orang yang paling hina, lalu Allah memuliakan kita dengan menurunkan agama Islam, maka acapkali kita mencari kemuliaan dengan selain agama Islam, niscaya Allah akan menimpakan kehinaan kepada kita.” (HR. Al Hakim)
Saudaraku, tidakkah kita menyimak lalu mengamalkan wasiat pemimpin umat Islam pertama yang berhasil membebaskan Masjid Al Aqsha ini?
Sejarah telah menjadi bukti nyata akan wasiat Khalifah Umar radhiyallahu ‘anhu ini. Tatkala Shalahuddin Al Ayyubi hendak membebaskan Baitul maqdis dari belenggu pasukan salib, beliau memulainya dengan mendidik pasukannya untuk meningkatkan iman dan amal saleh, terutama shalat malam. Setiap kali beliau melewati sebagian pasukannya yang sedang membaca Al Qur’an atau shalat malam beliau berkata:
من هنا يأتي النصر
“Dari sinilah kemenangan akan datang.”
Sebaliknya bila ia melewati sebagian pasukannya yang sedang terlelap tidur, beliau berkata:
من هنا تأتي الهزيمة
“Dari sinilah kekalahan akan datang.”
Permasalahan Ketiga: Mempercayai Setiap Penebar Semangat
Pada saat terjadi petaka atau kejadian besar semacam ini, setiap orang memberikan ulasan, dan pandangannya. Setiap pengamat dengan berbagai latar belakang, aliran, dan bahkan kepentingan, mengutarakan ulasannya. Hal ini tidak mengherankan, yang mengherankan adalah bila umat Islam mempercayai dan membeo dengan setiap pahlawan kesiangan tersebut. Akibat dari sikap tidak terpuji ini, umat Islam di mana saja sering menjadi kelinci percobaan, bahkan tumbal bagi berbagai kalangan untuk mewujudkan kepentingannya.
Terlebih-lebih di negeri seperti negeri kita tercinta, Indonesia, terlebih lagi pada saat-saat pemilu. Berbagai partai menggunakan nama Islam, dan mengesankan sebagai pahlawan yang siap hidup dan mati demi umat Islam. Berbagai slogan, semboyan, dan janji diumbar, sehingga kebanyakan umat Islam menjadi terbuai karenanya. Akan tetapi bila masa-masa kampanye telah berlalu, semuanya sirna bak fatamorgana. Bahkan dengan tanpa rasa malu sedikitpun, berbagai partai Islam atau tokoh muslim menikmati jabatannya, tanpa menengok sedikitpun kepada kepentingan umat islam.
Saudaraku, pada saat-saat seperti ini, Allah ta’ala telah mengajarkan agar umat Islam senantiasa menyerahkan urusan mereka kepada waliyul amri di antara mereka. Waliyul amri dari kalangan ulama’ dan juga waliyul amri dari kalangan pemimpin mereka. Allah ta’ala berfirman:
وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalaulah mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti syetan, kecuali sebagian sedikit saja (diantaramu).” (QS. An Nisa’: 83)
Ibnu Katsir mengomentari ayat ini dengan berkata: “Ayat ini mengingkari perbuatan sebagian orang yang terburu-buru dalam mempublikasikan setiap kejadian, padahal ia belum mendapatkan kejelasan dan duduk perkaranya dengan baik.”
Permasalahan Keempat: Perpecahan Umat Islam Biang Kehinaan
Menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam di atas al haq (kebenaran) adalah salah satu prinsip pokok dalam syariat Islam, sebagaimana telah ditegaskan dalam firman Allah ta’ala:
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا الله نعمة الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بينكم فأصبحتم بنعمته إخوانا
“Dan berpegang teguhlah kamu semua dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali Imran 103)
Lebih detil, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan persatuan yang seyogyanya dibina oleh umat islam melalui sabdanya
عن النعمان بن بشير قال : قال رسول الله (مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى) رواه مسلم
“Dari sahabat Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu ia menuturkan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kecintaan, kasih sayang, dan bahu-membahu sesama mereka, bagaikan satu tubuh, bila ada anggota tubuh itu yang menderita, niscaya anggota tubuh lainnya akan sama-sama merasakan susah tidur dan demam.” (Riwayat Muslim)
Sebaliknya, perpecahan dan perselisihan adalah suatu hal yang terlarang dalam syari’at Islam, sebagaimana ditegaskan pada ayat di atas, dan juga pada firman Allah berikut:
ولا تكونوا كالذين تفرقوا واختلفوا من بعد ما جاءهم البينات وألئك لهم عذاب عظيم يوم تبيض وجوه وتسود وجوه
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri dan ada pula muka yang hitam muram.” (QS Ali Imran 105)
Ayat-ayat yang melarang perpecahan dan memerintahkan persatuan sangatlah banyak. Ini menunjukkan akan betapa pentingnya persatuan bagi kelangsungan umat Islam dan betapa besar kerusakan yang akan menimpa mereka bila mereka berpecah-belah. Bahkan Allah ta’ala telah menegaskan bahwa perpecahan adalah sumber utama bagi kehancuran dan runtuhnya kejayaan umat Islam:
وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَلاَ تَنَازَعُواْ فَتَفْشَلُواْ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُواْ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya, serta janganlah engkau saling berselisih, akibatnya engkau akan mengalami kegagalan dan akan sirna kekuatanmu serta bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anfal 46)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak kesempatan juga senantiasa mengingatkan umatnya akan kewajiban bersatu di atas kebenaran dan haramnya segala macam bentuk perpecahan.
Walau demikian adanya, umat islam di segala penjuru dunia kurang mengindahkan syari’at Allah ini. Kita dapatkan bahwa umat Islam terpetak-petak ke dalam berbagai kelompok, partai dan sekte. Ini semua membuktikan akan kebenaran sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
(إن هذه الملة ستفترق على ثلاث وسبعين ثنتان وسبعون في النار وواحدة في الجنة وهي الجماعة) رواه أحمد وأبو داود وابن أبي عاصم والحاكم وصححه الألباني
“Dan (pemeluk) agama ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan akan masuk neraka, dan (hanya) satu golongan yang masuk surga, yaitu Al Jama’ah.” (HRS Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al Hakim, dan dishohihkan oleh Al Albani)
Inilah di antara penyebab utama bagi terjadinya petaka yang menimpa saudara kita di Jalur Gaza. Dalam satu negara ada dua kepemimpinan, dan dua partai yang saling bertentangan dan berperang.
Oleh karena itu, solusi pertama yang harus kita tempuh untuk mengentaskan penderitaan saudara kita adalah dengan menyatukan mereka. Sudah saatnya bagi umat Islam untuk menempuh segala macam cara untuk menyatukan berbagai kekuatan dan aliran yang ada di Palestina. Sudah saatnya bagi segala kekuatan yang ada di Palestina untuk meninggalkan segala kepentingan pribadi dan golongan, serta mendahukan kepentingan umat islam.
Sudah saatnya umat Islam untuk kembali meneladani uswah kaum Aus dan Khajraj. Dahlu, kaum Aus dan Khajraj senantiasa berperang dan bertikai demi merebutkan kepemimpinan. Akan tetapi setelah mereka memeluk agama Islam, mereka bersatu dan melupakan segala perbedaan, dendam kabilah dan kepentingan. Mereka bersatu padu, seiya dan sekata, tiada kepentingan yang mereka perjuangkan selain keridhaan Allah.
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka. Lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran 103)
Tidakkah tiba saatnya bagi umat Islam untuk mengambil pelajaran dari jatuhnya kembali bumi Andalus yang indah nan permai ke tangan penyembah salib? Perpecahan antara umat Islam, dan masing-masing kelompok berusaha menjatuhkan kelompok lainnya. Bahkan masing-masing kelompok tidak segan-segan untuk bersekongkol dengan kaum nasrani guna meruntuhkan saudaranya sesama muslim. Suatu fenomena yang memilukan, sampai-sampai salah seorang penyair berkata:
مما يزهدني في أرض أندلس * سماع معتصم فيها ومعتضد
ألقاب مملكة في غير موضعها * كالهر يحكي انتفاخا صولة الاسد
Diantara yang menjadikanku meninggalkan bumi Andalusia
Adanya julukan Mu’tashim dan Mu’tadhid.
Julukan para raja yang tidak pada tempatnya
Bak Kucing yang meniru kegagahan singa.
Demikianlah yang kita rasakan di negeri Islam saat ini, berbagai organisasi yang menamakan dengan nama-nama Islam, partai islam, pembela islam, pejuang islam, persatuan mujahidin dan lainnya. Akan tetapi bila kita periksa dengan seksama, niscaya kita dapatkan tak lebih dari para pengais jabatan dan uang.
Bila ada yang tidak percaya, maka silakan mengoreksi berbagai partai islam dan ormas islam yang ada. Semuanya dipimpin oleh orang yang tidak berilmu, atau kalaupun ada yang berilmu, maka itu hanya sedikit. Penampilan anggotanya tidak mencerminkan sebagai seorang muslim, bahkan tidak jarang sebagian anggotanya dari penganut agama lain, terutama di cabang-cabang yang ada di wilayah Indonesia timur.
Permasalahan Kelima: Berperang Tanpa Mempersiapkan Kekuatan
Andai Allah menghendaki agar para nabi dan pengikutnya berjaya dan menguasai dunia tanpa harus berperang melawan musuh, niscaya hal itu akan terjadi. Akan tetapi Allah ta’ala telah menentukan bahwa dunia adalah alam percobaan dan ujian. Para nabi dan pengikutnya diuji dengan adanya orang-orang yang kufur, orang yang kaya di uji dengan yang miskin, dan demikianlah seterusnya.
وَلَوْ شَاء رَبُّكَ لآمَنَ مَن فِي الأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.” (QS. Yunus 99)
Pada ayat lain Allah berfirman:
ذَلِكَوَلَوْ يَشَاء اللَّهُ لَانتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِن لِّيَبْلُوَ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ
“Demikianlah, andai Allah menghendaki, niscaya Allah akan mengalahkan/membinasakan mereka, akan tetapi Allah hendak menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain.” (QS. Muhammad 4)
Bila demikian adanya, tidak heran bila pada ayat selanjutnya Allah ta’ala memberikan umat Islam resep yang manjur untuk mengalahkan musuh-musuhnya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman,jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu, dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad 7)
Inilah sumber kekuatan pertama yang harus dipersiapkan oleh umat Islam. Umat Islam berjuang dan berperang dengan menggunakan kekuatan iman dan amal sholeh mereka. Mereka senantiasa bertawakkal dan mengharapkan pertolongan kepada Allah.
Inilah yang mendasari Kholifah Umar bin Abdul Aziz untuk berpesan kepada salah seorang panglima perangnya sebagaimana berikut:
“Hendaknya engkau senantiasa bertakwa kepada Allah dalam setiap situasi yang engkau hadapi, karena ketakwaan kepada Allah adalah senjata paling ampuh, taktik paling bagus, dan kekuatan paling hebat. Janganlah engkau dan kawan-kawanmu lebih waspada dalam menghadapi musuh dibanding menghadapi perbuatan maksiat kepada Allah. Karena perbuatan dosa lebih aku khawatirkan atas masyarakat dibanding tipu daya musuh mereka. Kita memusuhi musuh kita dan mengharapkan kemenangan atas mereka berkat tindak kemaksiatan mereka. Kalaulah bukan karena itu, niscaya kita tidak kuasa menghadapi mereka, karena jumlah kita tidak seimbang dengan jumlah mereka, kekuatan kita tidak setara dengan kekuatan mereka. Bila kita tidak mendapat pertolongan atas mereka berkat kebencian kita terhadap kemaksiatan mereka, niscaya kita tidak dapat mengalahkan mereka hanya dengan kekuatan kita.
Jangan sekali-kali kalian lebih mewaspadai permusuhan seseorang dibanding kewaspadaanmu terhadap dosa-dosamu sendiri. Janganlah kalian lebih serius menghadapi mereka dibanding menghadapi dosa-dosa kalian.
Ketahuilah bahwa kalian senantiasa diawasi oleh para malaikat pencatat amalan. Mereka mengetahui setiap perilaku kalian sepanjang perjalanan dan peristirahatan kalian. Hendaknya kalian merasa malu dari mereka, dan berlaku santun dihadapan mereka. Jangan sekali-kali menyakiti mereka dengan tindak kemaksiatan kepada Allah, padahal kalian mengaku sedang berjuang di jalan Allah.
Janganlah sekali-kali kalian beranggapan bahwa: “Sesungguhnya (perbuatan) musuh-musuh kita lebih jelek dibanding kita, sehingga tidak mungkin mereka dapat mengalahkan kita, walaupun kita berbuat dosa. Betapa banyak kaum yang telah dikuasai oleh orang-orang yang lebih jelek, akibat dari perbuatan dosa kaum tersebut.”
Mohonlah pertolongan kepada Allah dalam menghadapi diri kalian, sebagaimana kalian memohon pertolongan kepada-Nya dalam menghadapi musuh kalian. Sebagaimana kamipun turut memohon hal tersebut untuk diri kita dan juga untuk kalian.” (Hilyatul Auliya’, oleh Abu Nu’aim Al Ashbahaany 5/303)
Kekuatan kedua yang belum dipersiapkan oleh umat Islam saat ini ialah kekuatan materi, persenjataan, dan teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa umat Islam dimanapun mereka berada menggantungkan diri kepada musuh-musuh mereka dalam hal persenjataan. Saat ini, Negara Islam terkuat dalam hal persenjataan adalah negara kafir terlemah. Betapa tidak, sebagian besar atau bahkan seluruh persenjataan yang dimiliki oleh negara Islam adalah hasil beli atau bahkan piutang dari negara kafir.
Kita semua ingat tatkala negara kita dikenai embargo persenjataan oleh Amerika dan Inggris, hampir setiap bulan, satu demi satu pesawat tempur kita jatuh, dan yang tidak jatuh pun tidak dapat digunakan.
Dan saya juga yakin bahwa antum juga mengetahui bahwa berbagai radar yang dipasang di negeri kita adalah hasil hibah atau bahkan piutang dari negara-negara kafir.
Sebagaimana kita juga tidak dapat pungkiri bahwa negara kita adalah negara Islam terbesar dan termasuk negara Islam yang cukup kuat bila dibanding dengan negara-negara Islam lainnya.
Saya juga yakin bahwa kita semua tahu bahwa negara kafir tetangga, yaitu Singapura, yang penduduknya tidak sampai satu juta, jauh lebih canggih dan lebih kuat persenjataannya bila dibanding dengan negara Islam manapun.
Bila demikian adanya, maka mana mungkin bagi umat Islam mampu menakut-nakuti negara kafir, apalagi mengalahkannya.
Semua ini kita alami, padahal Allah ta’ala telah memerintahkan kita agar senantiasa membekali diri dengan persenjataan yang dapat menjadikan musuh segan atau takut terhadap kita:
وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang dipersiapkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedangkan Allah mengetahuinya.” (QS. Al Anfaal: 60)
Syaikh Abdurrahman As Sa’dy berkata: “Apabila pada zaman sekarang telah ada persenjataan yang lebih menakutkan musuh dibanding kuda dan memanah, misalnya: kendaraan tempur darat ataupun udara (pesawat tempur) yang dipersiapkan untuk berperang. Dengan senjata-senjata itu kita lebih mudah untuk meruntuhkan musuh, maka kita diperintahkan untuk mempersiapkan dan berusaha untuk memilikinya. Sampai pun bila persenjataan itu tidak dapat diperoleh melainkan dengan terlebih dahulu mempelajari ilmu perindustrian, maka mempelajari ilmu itu wajib hukumnya. Yang demikian itu berdasarkan kaidah:
ما لا يتم الواجب إلا به، فهو واجب
“Apabila ada suatu hal yang suatu amalan wajib tidak dapat terlaksana melainkan dengannya, maka hal tersebut adalah wajib.”
Apalah gunanya senapan, bebatuan bila berhadapan dengan pesawat tempur, tank lapis baja, kapal perang dan berbagai persenjataan canggih lainnya. Mungkinkah musuh akan merasa takut dan gentar bila berhadapan dengan umat Islam yang hanya berbekalkan senapan, katapel, dan beberapa jenis kendaraan perang ringan?
Berdasarkan penjelasan ini, kita semua dapat menyimpulkan bahwa kejayaan umat Islam bukan hanya menjadi tanggung jawab kelompok tertentu saja. Agama Islam bukan hanya milik para ustadz, atau negara arab saja, akan tetapi agama Islam adalah milik dan tanggung jawab kita bersama. Masing-masing dari kita wajib untuk memperjuangkan agamanya, dan berkorban untuk akidahnya. Kita semua berjuang sesuai dengan potensi kita masing-masing, tanpa perlu saling mendahului, atau berebut.
Para da’i berjuang dengan ilmu agamanya, para konglomerat muslim berjuang dengan hartanya, para ilmuwan berjuang dengan ilmunya, para pejabat berjuang dengan jabatannya, wartawan muslim berjuang dengan penanya, dan demikian seterusnya.
Betapa indahnya gambaran yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kerjasama yang saling melengkapi ini. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(إن الله عز وجل يدخل بالسهم الواحد ثلاثة نفر الجنة صانعه يحتسب في صنعته الخير والرامي به ومنبله) رواه أحمد وأبو داود وغيرهما.
“Sesungguhnya Allah azza wa Jalla dengan satu anak panah, memasukkan tiga orang ke dalam surga: pembuatnya yang mengharapkan pahala ketika ia membuatnya, pemanahnya, dan orang yang membantu pemanah dengan mengambilkan anak panahnya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan lainnya)
Kabar Gembira
Sedahsyat apapun musibah yang menimpa umat Islam, sekejam apapun kejahatan musuh-musuh Islam, dan dengan cara apapun mereka berusaha menumpas umat Islam, kejayaan pasti menghampiri umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
يُرِيدُونَ لِيُطْفِؤُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“mereka menginginkan untuk memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir benci.” (QS. As Shaff: 8)
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خذلهم حتى يأتي أمر الله وهم كذلك). رواه مسلم
“Akan terus ada sekelompok dari umatku yang akan berjaya di atas kebenaran, tiada membahayakan mereka perilaku orang-orang yang mengkhianati mereka. Mereka terus berjaya hingga datang urusan Allah (hari kiamat), sedangkan mereka tetap berjaya.” (HR. Muslim)
Berdasarkan ini semua, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk berputus asa, atau keluar dari syariat Allah dalam mengupayakan kejayaan Islam. Marilah kita merajut kembali kejayaan dan kemenangan umat Islam dengan kembali mengobarkan iman dan amal saleh. Kita memulai rajutan ini dari diri kita, keluarga, kerabat, tetangga dan masyarakat sekitar. Hanya dengan demikian, kita dapat mempersiapkan diri bagi turunnya pertolongan Allah dan kerahmatan-Nya:
إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS. Al Mukmin: 51)
Pada ayat lain Allah ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِن بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
“Dan sungguh-sungguh telah Kami tuliskan (tetapkan) di dalam Zabur sesudah (Kami tuliskan dalam Lauh Mahfuzh) bahwasannya bumi ini akan di warisi oleh hamba-hambaKu yang saleh.” (QS. Al Anbiya’: 105)
Bila masing-masing kita benar-benar telah memulai rajutan iman dan amal saleh, niscaya pertolongan Allah akan segera turun. Tidak sepantasnya bagi umat yang beriman kepada Allah ta’ala untuk berputus asa, berkecil hati, sebagaimana tidak sepantasnya berlaku terburu-buru dalam perjuangan. Sikap terburu-buru hanyalah akan mendatangkan kegagalan.
من استعجل شيئا قبل أوانه عوقب بحرمانه
“Barang siapa yang tergesa-gesa dalam mencapai sesuatu, niscaya akan diganjar dengan kegagalan.”
Imam Bukhari meriwayatkan dari sahabat Khabbab bin Arat radhiyallahu ‘anhu, bahwa pada suatu hari beliau mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berbaring di bawah naungan Ka’bah berbantalkan selimutnya. Lalu sahabat Khabbab berkata kepada beliau: Tidakkah engkau memohonkan pertolongan untuk kami? Tidakkah engkau berdoa kepada Allah untuk kami? Maka beliau menjawab: Dahulu pada umat sebelum kalian ada orang yang ditimbun dalam tanah, kemudian didatangkan gergaji, lalu diletakkan di atas kepalanya hingga terbelah menjadi dua. Siksa itu tidaklah menjadikan ia berpaling dari agamanya. Dan ada yang disisir dengan sisir besi, hingga terkelupas daging, dan nampaklah tulang atau ototnya, akan tetapi hal itu tidaklah menjadikan ia berpaling dari agamanya. Sungguh demi Allah, urusan ini akan menjadi sempurna, sehingga akan ada penunggang kendaraan dari Sanaa’ hingga ke Hadramaut, sedangkan ia tidaklah merasa takut kecuali kepada Allah atau serigala atas dombanya. Akan tetapi kalian adalah orang-orang yang terburu-buru.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada kisah ini kembali menggugah keimanan Khabbab kepada janji Allah. Sebagaimana Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegur sahabat Khabbab agar meninggalkan sikap terburu-buru dalam perjuangan di jalan Allah.
Sahabat Khabbab radhiyallahu ‘anhu yang hanya meminta agar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memohonkan pertolongan sebelum ada faktor pendukung terwujudnya kemenangan, dinyatakan sebagai sikap terburu-buru, maka bagaimana halnya dengan sikap banyak dari umat Islam pada zaman ini. Dari mereka ada yang menempuh jalan demonstrasi, pengeboman, pendirian partai politik, dan menggalang dukungan dari siapapun, serta berkoalisi dengan partai apapun, tanpa perduli dengan asas dan ideologinya. Semua ini mereka lakukan di bawah slogan: menyegerakan kejayaan bagi umat Islam?!! Mengusahakan jaminan hidup bermartabat bagi umat Islam?! Memperjuangkan nasib kaum muslimin?!! Bahkan dari mereka ada yang berkata: Bila umat islam tidak masuk parlemen, maka siapakah yang akan menjamin nasib mereka?!
Seakan-akan mereka tidak pernah mendengar jaminan dan janji Allah di atas.
Seusai perjanjian Hudaibiyyah ditandatangani, sahabat Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu yang tidak kuasa melihat sahabat Abu Jandal radhiyallahu ‘anhu diserahkan kembali ke orang-orang Quraisy, berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Bukankah engkau adalah benar-benar Nabiyullah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Ya. Umar pun kembali berkata: Bukankah kita di atas kebenaran, sedangkan musuh kita di atas kebatilan? Nabi pun menjawab: Ya! Umar pun berkata: Lalu mengapa kita pasrah dengan kehinaan dalam urusan agama kita, bila demikian adanya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Sesungguhnya Aku adalah Rasulullah, dan aku tidak akan menyelisihi perintah-Nya, dan Allah adalah Penolongku. Umar kembali berkata: Bukankah engkau pernah mengabarkan kepada kami bahwa kita akan mendatangi Ka’bah, kemudian berthawaf di sekelilingnya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Iya, dan apakah aku pernah mengabarkan bahwa kita akan mendatangi Ka’bah pada tahun ini?Umar pun menjawab: Tidak. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpalinya: Sesungguhnya engkau akan mendatanginya, dan akan bertawaf mengelilinginya. (Muttafaqun ‘alaih)
Pada kisah ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha meneguhkan kembali keimanan Umar bin Khatthab kepada janji Allah agar tidak tergoyah. Dan mengingatkannya agar bersabar dalam menanti datangnya pertolongan Allah, yaitu dengan tetap taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikianlah seyogyanya pertolongan Allah ta’ala digapai. Yaitu dengan keimanan yang benar dan kokoh dan kesabaran yang teguh. Allah ta’ala berfirman:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan dari mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka bersabar dan adalah mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As Sajdah: 24)
Ibnul Qayyim berkata: “Pada ayat ini Allah ta’ala mengabarkan bahwa Ia telah menjadikan mereka (pengikut nabi Musa -pen) sebagai pemimpin-pemimpin yang dijadikan panutan oleh generasi setelah mereka, berkat kesabaran dan keyakinan mereka. Sebab dengan kesabaran dan keyakinan, kepemimpinan dalam hal agama dapat dicapai. Karena seorang penyeru kepada jalan Allah ta’ala, tidaklah akan terealisasi cita-citanya, melainkan bila ia benar-benar yakin akan kebenaran misi yang ia surukan, ia menguasai ilmu tentangnya. Ia juga bersabar dalam menjalankan dakwah menuju jalan Allah, yaitu dengan tabah menahan beban dakwah dan menahan diri dari segala hal yang akan meluluhkan tekad dan cita-citanya. Barang siapa demikian ini halnya, maka ia termasuk para pemimpin yang telah mendapat petunjuk dari Allah ta’ala.”
Pada akhir tulisan ini, saya hanya dapat berdoa kepada Allah ta’ala agar senantiasa melimpahkan taufik dan ‘inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat istiqamah di atas kebenaran.
اللهم ربَّ جبرائيلَ وميكائيلَ وإسرافيلَ فاطَر السَّماواتِ والأرضِ، عالمَ الغيبِ والشَّهادة، أنتَ تحْكُمُ بين عِبَادِك فيما كانوا فيه يَخْتَلِفُون، اهْدِنَا لِمَا اخْتُلِفَ فيه من الحق بإِذْنِكَ؛ إنَّك تَهْدِي من تَشَاء إلى صراط مستقيم. وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. والله أعلم بالصَّواب، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.
“Ya Allah, Tuhan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Dzat Yang telah Menciptakan langit dan bumi, Yang Mengetahui hal yang gaib dan yang nampak, Engkau mengadili antara hamba-hambamu dalam segala yang mereka perselisihkan. Tunjukilah kami –atas izin-Mu- kepada kebenaran dalam setiap hal yang diperselisihkan, sesungguhnya Engkau-lah Yang menunjuki orang yang Engkau kehendaki menuju kepada jalan yang lurus. Shalawat dan salam dari Allah semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Dan Allah-lah Yang Lebih Mengetahui kebenaran, dan akhir dari setiap doa kami adalah: “segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam”. Amin
***
Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Bin Badri

di balik gurihnya mie instan

Di Balik Gurihnya Mie Instan [Waspadai Bahaya Kandungan Mie Instan]
Isu usang yang telah lama beredar, kenapa ditulis juga? alasannya simpel aja, sayang kalau harus mencari file ini browsing sana-sini, mendingan simpen aja di blog, lebih mudah mencarinya jika suatu saat ingin mencarinya.
Memang sih, ini bukan tulisan pribadi, karena tulisan ini kutipan dari beberapa sumber, yuk kita baca…
============================
Mie instan, siapa sih yang tidak doyan ? Malah sebagian orang keranjingan dengan jenis makanan ini. Ada yang kalau tidak makan mie seminggu saja rasanya kangen berat. Ada yang menyediakannya sebagai pintu darurat kalau lagi tidak sempat memasak. Bahkan para anak kost menjadikan mie instan sebagai makanan kebangsaan. Anak-anak pun, kalau tidak suka mie pasti punya kelainan selera. Coba tanya para ibu tentang hal ini.
* Hampir tiap hari anak saya minta mie. Kalau saya menolak, dia bisa bikin sendiri. Sebulan bisa satu kardus habis,? tutur Ibu Tia yang anaknya sudah berusia 10 tahun.
* Saya pernah ditegur tetangga gara-gara mie. Anak saya menangis kenceeng banget. Pagi dia sudah makan mie. Siang minta mie lagi. Tentu saja saya tolak. Tetangga saya datang dengar tangisannya. Waktu dia tahu masalahnya, dia ngomelin saya, kenapa tidak dikasih saja, kasihan anak sampai nangis begitu. Saya jadi serba salah, kata orang mie instan tidak baik untuk kesehatan anak, tapi anak saya doyan banget….? Bu Ririn, ibu dari Ama yang baru berusia 2 tahun bercerita.
* Anak saya susah makan. Kalau makan bisa sampai satu jam. Tapi kalau mie, wah…lahap banget. Tak sampai sepuluh menit habis deh,? Mama Ano menceritakan kebiasaan makan anaknya yang baru lima tahun.
Cerita ibu-ibu lain tentu tak kalah seru. Tapi memang, mie instan enak. Harganya juga murah. Rasanya beraneka ragam tinggal pilih. Berbagai merek baru juga terus bermunculan, menantang untuk dicoba. Namun masalahnya, bagaimana status kehalalan dan keamanannya bagi kita ?
Titik Kritis di Seluruh Bahan
Titik kritis kehalalan pada mie instan terletak pada semua bahan yang digunakannya. Kok bisa? Tepung terigu, minyak goreng, bumbu-bumbu kan halal? Belum tentu. Tepung terigu pun bisa tercemar bahan haram. Saat ini tepung terigu difortifikasi (diperkaya) dengan vitamin, sedangkan vitamin sifatnya banyak yang tidak stabil sehingga harus dicoating (dilapisi). Salah satu bahan pelapis yang harus diwaspadai adalah gelatin, yang kemungkinan berasal dari babi. Selain itu sumber vitamin juga harus jelas, apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme.
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :
1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
2. Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.
3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.
Amankah Mengkonsumsi Mie Instan ?
Selama mie instan tersebut sudah mendapat izin dari Depkes, tentulah aman. Namun bila dikonsumsi setiap hari, apalagi oleh anak-anak, inilah yang menjadi masalah.
Sebagaimana makanan instan produk industri lainnya, mie instan menggunakan banyak sekali bahan-bahan kimia. Pewarna, pengawet, dan penyedap harus kita waspadai dalam hal ini. Sekalipun aman, namun bila terus menerus kita konsumsi dalam frekuensi sering dan dalam jangka waktu lama, bahan-bahan kimia dapat terakumulasi dalam tubuh. Efeknya tentu akan mengganggu sistem metabolisme, karena bahan kimia, bagaimana pun adalah racun bagi tubuh.
Selain itu, terlalu sering makan mie instan juga dapat mengganggu masukan gizi, terutama anak-anak. Kita memang dapat menambahkan telur dan sayuran sehingga kualitas gizi mie instan tidak kalah dengan seporsi nasi komplet. Namun rasa mie yang terlalu gurih, dapat merusak selera makan anak. Lidah mereka yang sedang belajar mengidentifikasi rasa, akan terpola dengan rasa gurih yang tajam dari MSG dan flavor mie. Akibatnya mereka menganggap masakan ibu yang umumnya tidak terlalu banyak menggunakan MSG hambar. Selera makan mereka pun hilang. Akhirnya, mau mie lagi, mie lagi….
Karena itulah, biar enak, kita tetap harus mampu mengontrol diri. Jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan, apalagi memberikan ke anak-anak. Sesekali silakan, apalagi saat-saat cuaca dingin.
Sumber : halalmui.or.id – 07 Sept 2005
============================
Para penggemar Mi Instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi Mi Instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi. Dari Informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa Mi Instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi Mie Instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir(bekerja) sehingga tidak punya waktu lagi untuk memasak,sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi Mi Instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker.
Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam Mi Instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.
Ada seorang pramugari SIA (Singapore Air) yang setelah berhenti dan kemudian menjadi seorang ibu rumah tangga, tidak memasak tetapi hampir selalu mengkonsumsi Mie Instan setiap kali dia makan. Kemudian akhirnya menderita kanker dan meninggal. Jika kita perhatikan Mi China yang berwarna kuning yang biasa ditemukan di pasar, dari hasil pengamatan, mi yang belum dimasak tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari lengketnya mi tersebut satu dengan lainnya. Mi Wonton yang masih mentah biasanya ditaburkan tepung agar terhindar dari lengket. Ketika tukang masak akan memasak mi, dia memasaknya pertama-tama dalam air panas, kemudian dibilas/ditiriskan dengan air dingin sebelum dimasak dengan air panas lagi. Memasak dan meniriskan dengan cara ini akan dapat menghindari lengketnya mi tersebut satu sama lainnya.
Tukang masak memberikan minyak dan saos pada mi tersebut agar tidak menjadi lengket ketika akan dikonsumsi secara kering (tanpa kuah).
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mi dari Italia), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut.
Ada kisah yang mengerikan :
* Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll
* Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
sumber : milis.

aplikasi islami di fb

Rekomendasi Aplikasi Facebook – Bag. Pertama : Aplikasi Islami
1. Quran Verses.
Aplikasi Facebook satu ini dapat kita manfaatkan untuk membaca, tilawah dan mendengarkan ayat-ayat Qur’an di Facebook. Terjemahannya sampai sekarang sudah ada 23 bahasa dan terus terus terus bertambah. Anda dapat mendengarkan 7 Qari-Qari yang mengagumkan. Wow!
2. Islamic Names.
Di aplikasi ini kita dapat menemukan nama-nama Islami yang(mungkin) cocok untuk Anda yang sedang mencari nama yang bagus dan Islami untukbayi Anda
3. Quran Memorizer (تحفيظ).
Merasa kesulitan menghafal Al-Qur’an? Kita dapat memaksimalkan manfaat Facebook dengan menggunakan aplikasi ini . Mudah-mudahan membantu.
4. Daily Qur’an / Hadits.
Daily Quran/Hadits adalah aplikasi Facebook yang dapat memposting ayat Qur’an secara otomatis dan terjadwal ke Dinding kita (profil/status). Penjadwalan postingan tersebut dapat diatur oleh kita, tiap pukul berapa tiap hari
5. Random Ayat.
Hampir sama dengan Daily Quran/Hadits, akan tetapi lebih cocok untuk kita, karena berbahasa Indonesia. Saya lebih prefer yang ini
6. آيــــــة اليـــــوم
Aplikasi ini sedikit berbeda, aplikasi ini dipergunakan untuk mengirim gift ke teman facebook Anda. Gift ini berisi gambar bertuliskan ayat-ayat al-Qur’an.
7.Mutiara Hadits
Berbagai macam hadits yang dapat menjadi ilmu, ibadah dan inspirasi bagi Anda. Aplikasi ini berisi tulisan saja, dan cenderung sedikit membosankan. Tapi bermanfaat.

laba - laba berjalan dengan 600.000 helai rambut

riday, June 25, 2010
Tahukah Anda? Laba-Laba Berjalan dengan 600.000 Helai Rambut

Tahukah Anda, bagaimana seekor laba-laba mampu merayap dengan mudah di permukaan tembok? Bahkan dengan posisi melawan gravitasi bumi?

Hasil penelitian para pakar biomekanika Institute for Technical Zoology and Bionics, Bremen, Jerman, menjawab teka-teki ini. Mereka meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha arcuata). Mereka mendapatkan, laba-laba ini memiliki serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kaki laba-laba. Dan yang lebih mengejutkan, permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.

Lebih lanjut, mereka berhasil menguak kekuatan kaki laba-laba tersebut. Seekor laba-laba yang tergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri. Laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls, yaitu gaya tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimeter.


Sungguh sebuah mekanisme yang menakjubkan dari seekor makhluk keci bernama laba-laba, yang tak mungkin muncul dengan sendirinya. Sebuah mekanisme cerdas dari Sang Maha Pencipta yang Maha Cerdas, Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS An-Nuur, 24:45)
Majalah Ar-Risalah edisi 97

derita rakyat kecil

Kasihan, Bocah 8 Tahun Setiap Hari Bawa 6 Cobek
Posted Mon, 06/28/2010 - 17:21 by cara membuat au...
Wawan (8), tampak duduk di trotoar Jalan RE Martadinata. Di depannya, terlihat sebuah tanggungan berisi beberapa cobek.


Ada sekitar 4 sampai 6 cobek di tanggungan tersebut. Siswa kelas 4 SD Padalarang itu tampak letih. Tetesan keringat terlihat mengucur di dahi kecilnya.

Wawan adalah satu dari sekian banyak anak di bawah umur di Kota Bandung yang menjajakan cobek. Biasanya, mereka tersebar di sejumlah perempatan jalan. Namun, kebanyakan bocah-bocah itu biasa mangkal di Jalan RE Martadinata dan Cilaki lantaran kawasan tersebut termasuk salah satu pusat kota di Bandung.

Setiap ada kendaraan berhenti di perempatan jalan, mereka biasanya berlari menghampiri. Beberapa pengemudi terlihat iba dan memberi mereka uang. Namun, ada pula pengemudi yang cuek.

"Biasanya yang beli tidak banyak. Paling hanya satu sampai dua orang. Kebanyakan mereka malah ngasih uang,” kata Wawan saat berbagi kisah dengan okezone.

Wawan sendiri tidak mematok harga satuan cobek yang dijualnya. Namun, saat ditanya harganya, ia menjawab antara Rp15 sampai 20 ribu. Ya terserah. Mau 15 ribu mangga, 20 ribu juga mangga (Rp15 ribu silakan, 20 ribu juga silakan), kata Wawan.

Anak keempat dari 6 bersaudara ini mengatakan, dalam sehari ia bisa mendapatkan uang Rp30 sampai 50 ribu. Namun, kata dia, kebanyakan uang itu diperoleh bukan dari hasil penjualan cobeknya, melainkan pemberian orang yang lewat.

Yang ngasih duit tapi gak beli cobek juga banyak. Ada yang cuma ngasih Rp1.000, ada juga yang sampai Rp10 ribuan, kata Wawan.

Biasanya, kata Wawan, mereka bekerja dari Senin sampai Jumat. Aktivitasnya, lanjut dia, dimulai sekitar pukul 14.00 sampai 22.00 WIB. Pembeli biasanya cukup banyak menjelang Magrib sampai pukul 19.00 WIB. “Kalau sore bisa dapat dua kali lipat dari siang,” pungkas Wawan seraya menambahkan, penghasilannya tersebut disimpan untuk uang sekolah.

Senin, 28 Juni 2010

FISIKA ASYIK

Percobaan Fisika Asyik : Bom Gelembung Air
Waduh ini eksperimen ko tentang bom sih? Tenang aja gak berbahaya ko, percobaan ini lumayan lah buat ngejahilin temen-temen di waktu senggang. Nah untuk ngebuatnya, bahan yang kalian butuhkan yaitu :
• Air
• Gelas ukur kecil
• Plastik dengan penutup rapat kayak plastik obat
• Baking soda
• Cuka
• Kertas

Langkah Pembuatan :
• Sobek kertas berbentuk persegi ukuran 10cmx10cm.
• Masukkan 1 sendok baking soda kemudian lipat berbentuk persegi.
• Kedalam wadah plastik masukkan 1/2 gelas kecil cuka dan 1/4 gelas kecil air hangat.
• Setelah itu, masukkan kertas berisi baking soda tadi ke dalam wadad plastik lalu tutup rapat secepatnya.
• Kocok plastik sebentar kemudian menghindar dan tiaraapp! (hahaha gak segitunya kali).
• Alhasil BOOOOMMMMM plastik tadi akan meledak seperti bom.

Ada yang tahu gak kenapa??? Hayo yang tahu jawabannya kasih komentarnya aja OK!

TAUBAT

APA DAN BAGAIMANA “TAUBAT NASHUHA” ITU ? Apa saja 8 Syarat Diterimanya Taubat dan Hukum Shalat Sunnah Taubat
Posted 26 June, 2010 by dr.Abu Hana | أبو هـنـاء ألفردان | in Sunnah dan Bid'ah (السنة والبدعة). Tagged: apa itu taubat nashuha, shalat sunnat taubat, shalat taubat, syarat taubat. Leave a Comment
Taubat Nashuha
Tanya: Assalamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh. Apa dan bagaimana taubat nashuha itu? Apakah ada sholat taubat, sehingga dengannyalah kita bertaubat? Ataukah cukup dengan hasrat, do’a, dan usaha maksimal? Demikian ustadz. Jazakumullah khoiron katsiron. Wassalamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh. (Abu Mujahid)
Jawaban Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary
Wa ‘alaikum salam wa rohmatullahi wa barokatuh.
Pertama-tama perlu Saudara ketahui, bahwa taubat adalah satu amalan yang memiliki kedudukan tinggi, terminal bagi tiap mu’min di samping ia juga sebagai mabda segala urusan-urusannya, karena sesungguhnya esensi taubat ialah kembali kepada Allah dengan penuh komitmen untuk melakukan hal-hal yang dicintainya dan meninggalkan apa-apa yang dilarangnya. Dengan demikian taubat juga adalah esensi daripada dienul Islam itu sendiri, sehingga Allah menjadikan orang-orang yang senantiasa bertaubat sebagai kekasihNya. Allah berfirman,
إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS Al Baqoroh: 222).
Mengenai taubat nashuha, Allah subhanahu wa ta’ala telah menyinggunnya dalam Al Qur’an. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (nashuha), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (QS At Tahrim: 8).
Telah diriwayatkan secara mauquf dari sahabat Umar ibnul Khattab, bahwa “taubat nashuha ialah bertaubat dari segala dosa kemudian tidak mengulanginya lagi.”
Al Imam Abul Fida Al Hafidz Ibnu Katsir berkata, “Oleh karena itu, para ulama berkata, ‘Taubat nashuha ialah melepaskan dosa-dosa yang tengah dilakukan dan menyesali atas dosa-dosa yang telah lewat serta bertekad kuat untuk tidak melakukannya di kemudian hari’.” (Tafsir Al Qur’anul Adzim: 4/409).
Kemudian taubat nashuha meliputi tiga perkara. Pertama: bertaubat dari seluruh dosa sehingga tidak ada satu dosa pun kecuali tercakup ke dalamnya. Kedua: memaksimalkan tekad kuat disertai dengan kejujuran sehingga tidak ada lagi keraguan, menyatukan keinginannya dan tekadnya untuk segera melakukannya (yakni taubat). Ketiga: membersihkan dari kotoran-kotoran dan penyakit-penyakit yang mempengaruhi keikhlasannya. (Untuk lebih luasnya silahkan Saudara lihat kitab Madarijus Salikin: 1/178).
Adapun sholat taubah, sebenarnya penamaan dan praktek sholat taubah secara khusus itu tidak ada. Tetapi jika saudara melakukan sholat nafilah / sunnah, seperti sholat malam atau yang lainnya, maka ini adalah amalan sholih yang akan mendatangkan kecintaannya Allah ‘azza wa jalla. Wal ‘ilmu ‘indallah.
Sumber : Buletin Al Wala’ Wal Bara’ Edisi ke-21 Tahun ke-1 / 09 Mei 2003 M / 07 Rabi’ul Awwal 1424 H URL : http://fdawj.atspace.org/awwb/th1/21.htm#sub2
* * *
Hadits Lemah Seputar Taubat
Seorang ketika telah bertaubat dari suatu dosa, hendaknya ia berusaha dengan sekuat tenaga meninggalkan dosa itu sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama’ kita. Adapun hadits berikut, maka ia adalah hadits dho’if (lemah):
التَّوْبَةُ مِنَ الذَّنْبِ أَنْ لَا تَعُوْدَ إِلَيْهِ أَبَدًا
“Taubat dari dosa, engkau tidak kembali kepadanya selama-lamanya”. [HR. Abul Qosim Al-Hurfiy dalam Asyr Majalis min Al-Amali (230), dan Al-Baihaqiy dalam Syu'abul Iman (7036)]
Hadits ini lemah , karena dalam sanadnya terdapat rowi yang bernama Ibrahim bin Muslim Al-Hijriy; dia adalah seorang yang layyinul hadits (lembek haditsnya). Selain itu, juga ada Bakr bin Khunais, seorang yang shoduq (jujur), tapi memiliki beberapa kesalahan. Karenanya Syaikh Al-Albaniy melemahkannya dalam Adh-Dho’ifah (2233)
Sumber : http://almakassari.com/artikel-islam/hadits/taubat-yang-benar.html
* * *
Shalat Taubat dan Syaratnya
Tanya:
Apakah ada shalat taubat? Tolong sebutkan syarat-syarat orang yang bertaubat?
085215547xxxx
Jawaban Al-Ustadz Hammad Abu Muawiah
Dari Ali -radhiallahu anhu- dari Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa lalu di bangun dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya.” (HR. At-Tirmizi, Abu Dawud dan Ibnu Majah, serta dishahihkan oleh Asy-Syaikh Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmizi I/128)
Hadits di atas dijadikan dalil oleh para ulama akan adanya shalat sunnah taubat, sebagaimana yang disebutkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul dalam kitabnya Bughyatul Muthathawwi’ fii Shalat at-Tatawwu’.
Dan hadits ini juga didukung oleh keumuman firman Allah Ta’ala, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran : 135)
Adapun syarat diterimanya taubat, maka Asy-Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi -hafizhahullah- menyebutkan ada delapan, yaitu:
1. Taubatnya harus ikhlas, hanya mengharapkan dengannya wajah Allah. Taubatnya bukan karena riya, bukan pula karena sum’ah (keinginan untuk didengar) dan bukan pula karena dunia.
2. Berlepas diri dari maksiat tersebut.
3. Menyesali dosa yang telah dia kerjakan tersebut.
4. Bertekad untuk tidak mengulangi maksiat tersebut.
5. mengembalikan apa yang kita zhalimi kepada pemiliknya, kalau kezhalimannya berupa darah atau harta atau kehormatan.
Kami katakan: Maksudnya kalau kita menzhalimi seseorang pada darahnya, harta atau kehormatannya, maka kita wajib untuk meminta maaf kepadanya dan meminta kehalalan darinya atas kezhaliman kita.
6. Bertaubat sebelum roh sampai ke tenggorokan (sakratul maut).
7. Siksaan belum turun menimpa dirinya.
8. Matahari belum terbit dari sebelah barat.
[Fawaid Ammah 5 dari www.shrijhi.com]
Wallahu a’lam.
TANYA JAWAB
abu salman said:
Ustadz hafidzakallah, terkait syarat taubat siksaan belum turun menimpa dirinya, bolehkah ustadz memberikan penjelasannya? Jazakumullah khairan
Jawab : Kami mendapatkan faidah ini ketika membaca syarh Asy-Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi terhadap beberapa kitab. Beliau berdalil dengan firman Allah Ta’ala, “Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata: “Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah”. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.” (QS. Al-Mu’min: 84-85)
Wallahu a’lam.
earvan said:
ap hukum nya bila kita sudah melaukuan sholat tobat nashuha, tetapi kita melanggar nya dan berkeinginan untuk benar-benar melakukan nya karna allha ta’ala..
Jawab : Kalau memang dia telah bertaubat yang ikhlas dengan semua syaratnya maka insya Allah Allah akan menerima taubatnya. Tapi jika dia melakukan dosa lagi maka itu tidak menunjukkan taubatnya tidak diterima, hanya saja hendaknya dia lebih berusaha dalam mewujudkan taubatnya.
earvan said:
apakah orang homo yang sering kali melakukan hubungan badan. bila sholat taubat apakah dosa nya d ampunkan oleh allah swt…
Jawab : Yang menjadi inti di sini bukanlah shalatnya, akan tetapi istighfar dan taubat sebanyak-banyaknya dengan taubat yang ikhlas lagi terpenuhi syarat-syaratnya. Setelah bertaubat, sempurnakan dengan berhijrah/meninggalkan pelaku dan tempat2nya serta iringi dengan amalan saleh sebanyak-banyaknya, karena amalan saleh ini menghapuskan kesalahan-kesalahan.
Fauzi said:
Ada sepasang kekasih yang sering melakukan hubungan badan. Dan lalu Laki- laki nya ingin bertaubat! Apakah Laki-laku tersebut harus menikahi wanita nya dan baru akan di hapuskan dosa-dosa nya selama mereka berpacaran??
Jawab : Keduanya tidak dianggap bertaubat hanya dengan sekedar menikah. Akan tetapi jika keduanya ingin bertaubat maka hendaknya keduanya bertaubat yang betul-betul ikhlas kepada Allah, dengan memenuhi semua syarat taubat. Setelah keduanya bertaubat maka terserah kalau keduanya mau menikah atau tidak.
Hanya saja jika si wanita hamil, maka tidak ada seorang pun yang boleh menikahinya -termasuk pacarnya-, sampai dia melahirkan kandungannya. Karena pernikahan dalam keadaan hamil adalah tidak syah.
Abu M. Pamungkas said:
Ustadz apakah ini berlaku juga bagi pelaku syirik? (terkait QS an-Nisaa’: 48)
Apakah ada bedanya antara taubat pelaku syirik dan selainnya?
Terima kasih.
Jawab : Ia ini berlaku untuk dosa syirik dan semua dosa lainnya tanpa ada perbedaan.

anti israel

Lambang Israel ada di komputer di seluruh dunia.
Tau lambang Israel kan??? yang bentuknya segi enam itu loh…. Ternyata lambang itu ada disetiap komputer di dunia. Khususnya yang telah mengintal Microsoft Office. Tadinya saya sendiri tidak percaya, ternyata waktu saya coba di laptop saya, lambang itu benar-benar ada. Saya masih ragu lagi, terus saya coba maen di warnet dan ternyata memang benar-benar ada. Ok, saya akan beritahu lokasi lambang tersebut.
1. Buka komputer anda,
2. go to my computer,
3. klik DRIVE C (atau drive lain sesuai partisi instalasi windows anda),
4. klik FOLDER PROGRAM FILES,
5. klik MICROSOFT OFFICE,
6. klik FOLDER MEDIA,
7. open FOLDER ” CAGCAT 10 ”
8. cari GAMBAR bernama ” J0285926 ”
Bila gambar bernama J0285926 dibuka, Anda akan temukan gambar Lambang/bendera Israel lengkap (persis dengan warna aslinya) dengan lilin (sarana ibadah mereka).
Klo buat saya, gambar itu mending dihapus. Itung-itung mendukung orang-orang di Palestina…
Bagaimana menurut teman-teman?? dihapus atau tetap di pertahankan??
NB: menghapus gambar tersebut tidak menimbulkan efek samping pada komputer anda

sedekah

MISTERI SEDEKAH DAN KEAJAIBANNYA
”Sedekah merupakan jawaban semua permasalahan. Sedekah itu tak ada lawan. Tak ada persoalan apa pun yang tidak selesai, selama kita melibatkan Allah. Caranya, antara lain melalui sedekah.” Kalimat-kalimat di atas kerap kali dilontarkan oleh Ustad Yusuf Mansur dalam setiap ceramah-ceramahnya.
Ustadz muda itu memang selalu mengusung tema sedekah dalam setiap dakwahnya, baik melalui ceramah, buku, kolom di media massa, maupun sinetron Maha Kasih yang ditayangkan di RTCI setiap Sabtu malam. Sehebat apakah sedekah itu? Mengapa sedekah jadi begitu penting? Apakah sedekah mampu menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia yang sudah hampir satu dekade dirundung krisis? Berikut wawancara Irwan Kelana, dengan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran/Tahfiz Quran Cipondoh, Tangerang itu:
Apakah sedekah itu?
Sebetulnya konsep sedekah itu seperti kata Nabi, ”Setiap amal yang baik adalah sedekah.” Bahkan, kata Rasulullah, ”Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” Jadi, tidak hanya materi atau harta saja. Seperti firman Allah dalam Alquran, ”… berjuanglah (bersedekahlah) dengan hartamu dan jiwamu.”
Mengapa sedekah itu jadi penting?
Kalau manusia tahu, sesungguhnya dialah yang butuh sedekah. Mengapa? Sebab, sedekah merupakan bagian dari upaya tazkiyatun nafs(membersihkan diri, lahir-batin). Kita butuh sedekah, sebab sedekah itu akan kembali kepada kita dalam beragam bentuk. Posisi sedekah itu sangat istimewa. Sedekah merupakan ibadah yang utama. Bahkan dalam Alquran, perintah bersedekah itu menggunakan huruf wawu atof. Artinya sesuatu yang terikat sekali, merupakan perintah yang sangat penting.
Firman Allah, ”Wahai orang-orang yang beriman, (sebagai syarat keimanan mereka), maka dirikanlah shalat dan sedekahkanlah sebagian dari rezeki yang datangnya dari Allah SWT.” Kedua prsayarat itu ibarat baju dan celana. Baju saja, tanpa celana, tidak pantas. Begitu pula, celana saja, tanpa baju, juga tidak sempurna. Imam Ghazali mengatakan, manusia itu terbagi menjadi empat golongan. Yakni, manusia yang tidak tahu dan tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, manusia yang tidak tahu tapi tahu bahwa dirinya tidak tahu, manusia yang tahu tapi dirinya tidak tahu bahwa dirinya tahu, dan manusia yang tahu dan tahu bahwa dirinya tahu.” Kalau sudah sampai ke maqam yang keempat, maka ia akan menjadi Muslim yang sangat baik, salah satu tandanya adalah gemar bersedekah.
Berapa ayat Alquran dan hadis Rasulullah yang memerintahkan soal sedekah ini?
Salah satu ayat utama yang paling sering saya bacakan adalah QS Ath-Talaq ayat 5.”Dan hendaklah orang yang disempitkan rezekinya bersedekah.” Hadis-hadis tentang sedekah begitu banyak dan bertebaran. Salah satunya, hadits Rasulullah saw yang menyatakan bahwa sedekah itu dapat menolak bala.”Bersegeralah untuk bersedekah. Sebab, yang namanya bala tidak bisa mendahului sedekah.” Hadis lainnya, ”Tidak akan berkurang rezeki ornag yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, bertambah.”
Apa saja keutamaan sedekah?
Paling tidak, ada empat keutamaan sedekah. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Kedua, menolak bala. Ketiga, menyembuhkan penyakit. Keempat, menambah umur. Allah berjanji dalam Alquran, bahwa Sedekah itu tidak mungkin tidak dibayar. Seperti menanam di kebun Allah, pasti berbuah. Menanam di kebun sendiri saja berbuah, apalagi di kebun Allah. Kalaupun buahnya tidak lebat, paling tidak pasti berkembang. Kalaupun Allah tidak menurunkan hujan lebat, paling tidak hujan gerimis.
Kisah-kisah dalam sinetron Maha Kasih diilhami oleh kisah nyata jamaah Anda. Anda menampung banyak testimoni tentang keutamaan sedekah ya?
Begitulah. Suatu hari ada seorang pedagang datang kepada salah seorang staf saya. Ia mengaku punya utang Rp 30 juta, dan tak tahu lagi ke mana harus mencari uang untuk melunasi utangnya. Oleh staf saya, ia disuruh sedekah. Apa yang bisa dilakukannya? Ia mengaku tak punya sesuatu yang berharga untuk dijual. Akhirnya staf saya menganjurkan agar ia menjual motor vespanya dan menyedekahkan hasilnya. Ternyata, pada saat ia sedang menawarkan sepeda motor tersebut, kakaknya yang di Swiss kirim SMS.
Isinya menyatakan bahwa ia baru saja mentranfer dana senilai setara dengan Rp 30 juta. Tentang tolak bala. Suatu pagi, seorang ustadz bersedekah kepada ustadz yang lain. Ia tinggal di Tangerang. Menjelang sore hari ia ke Gunung Putri, Bogor, hendak mengajar. Di jalan tol, mobilnya ditabrak orang. Namun mobil tersebut tidak rusak. Sebaliknya, mobil yang menabrak rusak berat. Pemilik mobil heran dan bertanya kepadanya, ”Kok mobil kamu tidak apa-apa?” Dijawab, ”Mungkin karena tadi pagi saya bayar asuransi sedekah.”
Ada juga cerita seorang pasien yang sudah divonis mati oleh dokter. Karena merasa usianya tidak lama lagi, orang tersebut kemudian berusaha untuk menjadikan sisa umurnya untuk berbuat hal terbaik. Ia mengumpulkan delapan bayi yatim yang masih merah dan merawatnya dengan kasih sayang. Ternyata sampai saat ini ia masih hidup, bahkan menjadi ketua grup senam yang anggotanya lebih 2.000 orang. Bahkan, bayi yang dulu dirawatnya sudah dewasa, dan salah satunya sudah menikah. Keajaiban sedekah itu hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersedekah dan ia yakin. Keyakinan itu membawa pengaruh kepercayaan positif kepada Allah SWT.
Anda mengkampanyekan gerakan nasional selamatkan bangsa dengan sedekah. Mengapa Anda begitu yakin sedekah bisa menyelamatkan bangsa?
Yakin sekali. Ada sebuah kisah dalam Alquran tentang Nabi Musa yang meminta agar Allah menghilangkan azab dari suatu bangsa. Allah menjawab bahwa azab tersebut sudah telanjur ditetapkan. Namun, rahmat Allah meliputi seluruh bumi ini. Di samping itu, pernyataan Allah yang sangat penting adalah, ”Azab itu tidak akan menimpa orang-orang yang memelihara dirinya, menafkahkan sebagian rezekinya, dan beriman kepada ayat-ayatku.” Jadi, sedekah bisa menyelamatkan bangsa.
Dalam berbagai pengalaman saya mengusung tema sedekah selama ini, sudah banyak keluarga bermasalah yang akhirnya bersatu kembali sebagai berkah sedekah. Demikian pula, sudah banyak perusahaan yang hampir bangkrut, namun akhirnya bisa berjaya kembali berkat sedekah. Logika saya begini. Kalau presiden, para menteri, DPR, pejabat pemerintah sampai yang terkecil, yakni RT-RW plus komponen bangsa ini bersedekah, insya Allah akan lahir energi positif yang dapat membawa bangsa ini keluar dari krisis.

CINTA TANAH AIR

Bahasa Indonesia Resmi Menjadi Bahasa Kedua Vietnam


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9lPi-Ri1ouWC2rEDAzPg74BBWdNeZiRFrux2-pFKmGT3C31w37DY3E2PKoYquQG1RwAoW2FDfx0SCcitTOj28YHXDq08IlF6zMqGvfJj125lj7iHMvA7kosLc-Y8PgIo3AwoY9bOzUKQ/s320/vietnam-flag-jpg.jpegPemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi Demikian Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City


“Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,” ujarnya. Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis.

Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia.


“Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis.


Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan